Sudahkah Anda Tertawa Hari Ini?

by admin

Humor,

Sebuah kata yang sudah tak asing lagi di telinga manusia. Setiap orang pasti pernah merasakan humor maupun sekadar tertawa karena humor dan lelucon. Secara umum, kelucuan atau humor berlaku bagi manusia normal, untuk menghibur karena hiburan merupakan kebutuhan mutlak bagi manusia untuk ketahanan diri dalam proses pertahanan hidupnya. Di Indonesia, humor juga menjadi bagian dari kehidupan yang tertuang melalui kesenian rakyat seperti wayang, ketoprak, lenong dan sebagainya.

Perjalanan Humor

Sejak jaman dahulu, humor tidak hanya dipakai untuk mengisi waktu luang dan hiburan semata. Bagi bangsa Yunani kuno, bahkan Amerika, humor dipercaya untuk proses penyembuhan. Para ahli juga mengakui bahwa, tawa (output dari humor) dapat menstimulasi jantung, menurunkan tekanan darah, bahkan menghilangkan stres.

Perkembangan humor tidak hanya berhenti sampai disini. Perkembangan humor semakin tersalurkan melalui cara-cara yang berbeda. Seperti misalnya melalui teater yang menjadi favorit bangsa Romawi. Bahkan pada abad ke-20, Inggris tidak hanya menjadikan humor sebagai hiburan semata namun sebagai bentuk kritik, bahkan sarkasme. Seiring perkembangan zaman dan teknologi, humor semakin menyebar melalui media pertelevisian dan film bahkan saat ini lebih mudah melalui media daring yaitu media sosial.

Humor Zaman Sekarang

Pada abad ke-21 ini, perkembangan tren humor mengarah ke humor ringan yang ramai  di media sosial. Tingkat selera humor seseorang tentunya berbeda-beda tergantung dari pengalamannya. Ada tingkatan-tingkatan selera humor dari tinggi hingga terendah yang disebut “receh”. Istilah jokes receh kian menggelora dan merajalela ke segala penjuru dengan cepat melalui media sosial. Humor jokes receh seolah-oleh tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Saat menengok ke media sosial satu dan lainnya, jokes receh berupa komik ataupun meme dan video selalu ada dan menimbulkan tawa. Di daratan Eropa khususnya di Jerman, pada abad ke 19 juga mulai berkembang humor melalui munculnya berbagai komik humor yang kemudian menjadi kegemaran di Eropa bahkan Amerika dan Asia.

Popularnya akun-akun media sosial seperti Instagram, LINE bahkan twitter yang kembali menajak popularitasnya semakin mempermudah orang untuk menikmati lelucon dari berbagai genre. Akun-akun humor di media sosial kian diminati oleh berbagai kalangan, khususnya anak muda. Bagaimana tidak, jumlah followers dari akun-akun tersebut kian meningkat hingga menyentuh angka ribuan, bahkan jutaan.

Keseruan humor melalui media sosial ini kian berkembang dan terkadang menimbulkan kekesalan tersendiri khususnya bagi mereka yang memiliki selera humor tinggi. Tebak-tebakan sederhana namun mendorong otak untuk berpikir keras juga sedang naik daun pada beberapa tahun silam. Mungkin sebagian dari pembaca pernah mendapat teka-teki seperti ini.

“Nasi nasi apa yang jago balap?”

“Nasi goreng… reng… reng…”

Setelah jawaban dari teka-teki diucapkan, bagi beberapa orang merasa kesal, namun bagi beberapa orang dianggap lucu dan mengundang tawa.

Sederhana, namun cukup untuk membuat otot-otot bergerak karena gelak tawa yang terus menerus. Bahkan, menurut ilmu psikologi, tertawa dapat meningkatkan kemampuan untuk bersosialisasi  dengan orang lain. Tertawa juga dapat menyebabkan sejumlah perubahan perilaku yang meningkatkan semangat dan minat dalam kehidupan sehari-hari. Banyak hal positif yang didapat dari tertawa walaupun dari jokes-jokes receh sekalipun.

Sudahkah anda tertawa hari ini?

You may also like